Bulan Perempuan dan Monster

Michael Mangowal
12 min readMay 28, 2021

--

Sesi#14

Gambaran Umum

Sejauh ini, ceritanya mencakup perjuangan yang dihadapi gereja baik secara internal dengan tantangan kerohanian, dan dari luar ketika menghadapi dunia yang bermusuhan.

Sekarang paruh kedua dari kitab Wahyu menyorot akhir zaman dan peristiwa-peristiwa terakhir dari sejarah dunia dalam konteks peristiwa sejarah yang sudah kita pelajari didalam 11 pasal yang pertama.

Didalam Wahyu pasal 12, tirai kembali di buka untuk menunjukkan kepada kita mengapa gereja seringkali mengalami masa sulit. Seperti halnya cerita drama jaman kuno, para tokoh utamanya mulai diperkenalkan dan muncul dipanggung.

Hal ini menolong kita untuk melihat diri kita sebagai bagian dari pertentangan besar antara kekuatan baik dan jahat.

Kehidupan seringkali membingungkan; segalanya dapat tiba-tiba terjadi kepada kita tanpa alasan. Namun demikian, beban kehidupan menjadi lebih mudah dipikul jika kita dapat mengerti arti dan tujuan hidup ini.

Ketika kita berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, kita perlu siap-siap menghadapi penolakan.

Melihat Wahyu 12

Wahyu Pasal 12 adalah khayal penglihatan baru. Sebelum menjelaskan pertempuran terakhir yang melibatkan umat Allah, Yohanes mengambil banyak waktu untuk menjelaskan penyebab permusuhan. Pasal ini memiliki empat bagian:

Ayat 1–6 mengambarkan anak yang akan memerintah semua bangsa, permusuhan yang dihadapinya dan akhirnya menang.

Ayat 7–12 menerangkan setan beserta malaikatnya dibuang dari surga dan perlawanannya terhadap gereja.

Ayat 13–17 menggambarkan penganiayaan yang dilakukan oleh naga terhadap gereja.

Baca Wahyu 12:1–6

Ayat 1bulan dan perempuan

Suatu “tanda yang besar dan menakjubkan “ yang disebutkan di sini adalah sesuatu yang istimewa dan luar biasa. Dalam menggunakan kata-kata ini Yohanes mengatakan kepada kita bahwa yang sedang kita lihat disini bukanlah seorang wanita melainkan ia adalah simbol atau perlambangan dari sesuatu hal.

Simbol ini akrab dengan pembaca di zaman Yohanes. Perjanjian Lama menggambarkan umat perjanjian Allah sebagai mempelai Kristus (lihat Yesaya 54: 5).

Perempuan yang digambarkan di sini adalah seperti pengantin Salomo: “Indah bagaikan bulan, terang seperti matahari” (Kidung Agung 6:10). Ketika sedang jatuh cinta biasanya orang berbicara seperti itu!

12 bintang di atas kepalanya terkait dengan 12 suku Israel, dan juga 12 rasul. Dalam ayat 5, Perempuan itu mewakili Israel sebelum Kristus lahir dan dalam ayat 6 dan ayat 13–17 dia mewakili para pengikut Yesus di gereja Kristen.

Kemudian pada bagian akhir kitab Wahyu menggunakan gambaran yang sama untuk menggambarkan gereja sebagai mempelai Kristus (lihat Wahyu 19: 7, 8).

Namun pada tahap ini, perempuan itu mewakili Israel.

Ayat 3Monster

Kemudian tanda lain digambarkan sebagai naga merah besar menyapu sepertiga dari bintang-bintang dari langit dan melemparkan mereka ke bumi.

Setan diidentifikasi sebagai diwakili oleh naga dalam ayat 9. Ayat yang sama mengidentifikasi bintang sebagai malaikat yang juga memberontak terhadap Allah.

Pemberontakan melawan Allah menandai awal dari semua masalah kita.

Akhirnya Setan diusir dari surga dan di sini, di bumi ini, ia membuat orang tua pertama kita untuk mengikuti jalan ketidaktaatan kepada Allah.

Naga ditampilkan sebagai berwarna merah dan memiliki penampilan yang menakutkan. tujuh kepala nya tampaknya mewakili kerajaan-kerajaan melalui mana Setan menindas umat Allah selama berabad-abad.

Kita lihat lagi dalam Wahyu 13 di mana binatang itu memiliki tujuh kepala dan salah satu dari kepala itu menerima luka yang mematikan. Sebagai tambahan, dalam bab 17: 9–11 kita melihat bahwa mereka merupakan kerajaan-kerajaan yang secara berturut-turut yang menentang Allah dan umat-Nya.

10 tanduk tampaknya berhubungan dengan Daniel 7:24, di mana mereka melambangkan kekuatan politik yang keluar dari binatang keempat, yang merupakan Kekaisaran Romawi.

Ayat 4, 5seorang anak lahir

Anak yang akan dilahirkan oleh Perempuan itu tidak lain adalah Yesus Kristus (lihat Wahyu 12: 2, 5).

Anak ini akan memerintah semua bangsa dengan tongkat besi ⎯ Wahyu 19:15 menggambarkan Yesus ketika Dia kembali sebagai satu-satunya yang akan memerintah semua bangsa dengan tongkat yang terbuat dari besi.

Naga menanti kelahiran Kristus untuk melahap Nya. Herodes berusaha membunuh Kristus ketika Ia lahir. Ia digunakan oleh naga untuk melakukan hal ini. Tetapi Yesus dibawa oleh orang tua-Nya ke Mesir untuk diselamatkan.

Sejarah menunjukkan bahwa upaya untuk membunuh Yesus ketika Ia lahir dilakukan oleh Herodes Agung yang telah bertindak sebagai wakil dari Roma Kafir (Kerajaan Roma). Jadi kita bisa melihat bahwa naga juga melambangkan kekuatan politik di bumi yang dipakai untuk melaksanakan rencana-2nya.

Sepanjang kehidupan Yesus, naga mencoba mengganggu Dia. Akhirnya naga bekerja melalui penguasa Roma kafir agar Yesus dihukum mati di Kalvari.

Namun Dia bangkit, mengalahkan maut dan naik ke surga. Ini adalah apa yang dimaksud dengan “anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke tahta Nya.”

Ayat 6masa kegelapan

Karena naga tidak bisa lagi menyerang Kristus, ia berubah perhatiannya kepada gereja, yaitu, pengikut Kristus. Dia tahu betapa berharganya gereja bagi Kristus, jadi ini adalah cara lain untuk menyerang kembali kepada Kristus.

Sekarang kita tahu mengapa gereja di bumi sering menghadapi masa-masa sulit.

Karena serangan ini, wanita itu melarikan diri ke padang gurun selama 1260 hari, di mana Allah melindungi dia. Gambaran ini kembali mengingatkan kita pada Eksodus dimana Israel berhasil meninggalkan Mesir dan pergi ke padang gurun kemudian dipelihara oleh Allah.

Periode waktu yang disebutkan disini — 1260 hari — sering disebutkan dalam kedua kitab Daniel dan Wahyu.

Periode ini mencakup selama lebih dari 1000 tahun yang sering disebut “Abad Kegelapan” /”Dark Ages” agar mudah di ingat.

Sebagian besar gereja pada abad pertengahan kehilangan Injil. Selama periode ini Alkitab tersembunyi dalam arti hanya beberapa orang akademisi saja yang bisa membacanya. Orang-orang awam tidak bisa membacanya.

Orang hidup dalam ketakutan terhadap Allah. Allah dipandang sebagai seseorang yang sangat jauh. Untuk mendapatkan perhatian dari Allah, diperlukan ritual puasa dan ziarah. Dengan uang , Anda dan keluarga dapat membeli tempat di surga. Orang tidak mampu mempelajari sendiri perihal keselamatan.

Proses Belajar dan Peradaban ditiadakan selama periode lebih dari 1000 tahun.

Selama periode ini ada orang-orang yang ingin setia kepada Tuhan, tetapi sering kali mereka harus lari menyelamatkan nyawa mereka, seperti yang dinyatakan dalam nubuatan. Umat Allah dapat bertahan, namun harus melalui berbagai-bagai kesulitan.

Jika Anda ingat dari sesi sebelumnya, periode masa ini disebutkan dalam Wahyu 11: 3 sebagai masa ketika ke Dua Saksi bernubuat sambil berkabung.

Ditemukannya Amerika bagian Utara menyediakan kesempatan bagi banyak orang untuk lari mencari perlindungan. Di tahun 1620, pengungsi berangkat dari Plymouth Inggris dan mendarat 66 hari kemudian di New Plymouth, Massachusetts.

Banyak yang merasa kesulitan dalam mencoba mencocokkan masa tiga setengah atau 1260 tahun kedalam kerangka waktu yang tepat. Kita tahu bahwa hal itu mencerminkan pelayanan Kristus dengan cara mengajar dan berkhotbah, meskipun Dia ditolak dan dihukum mati. Demikian halnya dengan gereja.

Paralel yang sama ini juga dibuat dalam Wahyu 13, di mana pekerjaan kuasa binatang itu digambarkan sebagai meniru pelayanan Kristus. Sangatlah mungkin bahwa gambaran tersebut tidak akan pas sekali, karena hal itu hanyalah simbol atau perlambangan .

Seperti halnya dengan kebanyakan tren sejarah, politik dan sosial, adalah sulit untuk memberikan tanggal yang tepat untuk menandai awal permulaannya dan akhirnya dari naik turunnya tren tersebut, karena tren tersebut berkembang secara bertahap.

Namun tahun 538 AD dan 1798 sangat cocok dengan periode 1260-tahun seperti yang diberikan dalam nubuatan ini dengan cara yang sangat luar biasa.

Perlu waktu ber-abad abad yang menandai munculnya gereja Abad Pertengahan sampai menjadi terkenal ; begitu juga untuk menandai periode akhirnya. Bahkan, akhir — dari masa sulit dan penindasan, yang menuju kepada masa kebebasan yang kita nikmati saat ini, adalah hasil dari beberapa peristiwa yang berlangsung selama berabad-abad.

Baca Wahyu 12: 7–12

Pada titik ini, Yohanes menginterupsi cerita nya untuk memberitahu kita akan latarbelakang di balik cerita tersebut.

Setan diusir dari Surga

Ayat 7 sampai 12 menyatakan kepada kita bagaimana Kemenangan Kristus, Kenaikan-Nya ke surga dan Pengurapannya, mengakibatkan Setan dan malaikat-malaikatnya tidak lagi memiliki akses ke surga.

Setan pertama kali diusir dari surga ketika ia memberontak terhadap Allah (lihat Yesaya 14:15; Yehezkiel 28: 16–18). Namun, tampaknya ia masih memiliki akses ke tahta surgawi.

Dalam Ayub 1: 6–12, kita melihat dia tampil di depan takhta Allah, membuat tuduhan terhadap Ayub. Dalam Zakharia 3: 1–2, kita melihat dia dihadapan pengadilan surgawi menuduh imam besar Yosua.

Situasinya sekarang berbeda; Setan diusir selamanya karena Kalvari.

Tidak ada lagi yang bisa dia tuduhkan kepada umat Allah di hadapan takhta Allah (lihat ayat 10).

Yesus tahu hal ini akan terjadi dan Yesus berbicara tentang hal itu:

  • “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari surga.” (Lukas 10:18)
  • “Sekarang penguasa dunia ini akan diusir.” (Yohanes 12:31)

Kenaikan Kristus ke sorga (ayat 5) berarti tetap tidak ada kesempatan bagi Setan untuk mendapatkan simpati dalam bentuk atau rupa apapun di surga (ayat 7–9).

Pemikiran yang sama mengalir dalam nyanyian yang nyaring: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa Allah kita, dan kekuasaan Kristus itu.” Lebih lanjut : “Bagi pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka dihadapan Tuhan kita siang dan malam, telah dilemparkan ke bawah.” (Ayat 10–12)

Setan sang perampas itu, yang menggunakan kekuasaannya, mendapati bahwa kekuasaan dan wewenangnya telah digantikan oleh kenaikan dan pengurapan Kristus di surga.

Umat Allah sekarang dapat mengalahkan Iblis: darah korban Anak Domba adalah cara mereka untuk menang melalui percaya pada pengorbanan yang dibuat oleh Kristus atas nama mereka di Kalvari.

Kesaksian orang beriman

Dalam ayat 11, “perkataan kesaksian mereka” adalah ungkapan untuk menggambarkan bagaimana bukti para pengikut Kristus menerima pengorbanan-Nya adalah melalui kehidupan yang mereka hidupkan. Mereka setia kepada Kristus bahkan jika diperlukan, sampai mengorbankan nyawa.

Kata “kesaksian” dalam Wahyu biasanya dikaitkan dengan Yesus:

  • “Kesaksian Yesus” adalah visi yang Yohanes lihat (Wahyu 1: 2). Ini adalah alasan dan tujuan utama mengapa nabi Yohanes berada di Patmos (Wahyu 1: 9).
  • Sebagai milik keturunan Perempuan di akhir zaman (Wahyu 12:17), itu adalah roh yang menginspirasi nubuatan (Wahyu 19:10).
  • Ini adalah kekuatan motivasi yang mendorong para martir (Wahyu 20: 4).
  • Yesus menawarkan Kesaksiannya kepada gereja-gereja (Wahyu 22:16).

Namun kata “kesaksian” juga bisa berlaku untuk orang-orang percaya:

  • Jiwa-jiwa di bawah mezbah mati syahid karena kesaksian yang mereka berikan (Wahyu 6: 9).
  • Dua Saksi memberikan kesaksian sebelum mereka mati (Wahyu 11: 7).
  • Dan mereka yang bertahan setia dapat menjadi pemenang, antara lain, melalui perkataan kesaksian mereka (Wahyu 12:11).

Bagaimanapun kelemahan dan cacat kita , kesaksian kita dibentuk didalam kesaksian Yesus. Begitu kita mengetahui sesuatu tentang Yesus, kita mulai memberitahu orang lain apa yang kita ketahui.

Balas dendam Setan kepada pengikut Yesus

Setan tahu ia telah kalah perang melawan Kristus sehingga sekarang dia berusaha untuk menghancurkan para pengikut Yesus ⎯ mereka yang adalah untuk siapa Kristus telah mati.

Karena Setan dikalahkan di surga dengan pengurapan dan penobatan Kristus dan wewenang untuk memerintah telah diserahkan kepada Kristus, setan kemudian mencurahkan seluruh amarahnya pada umat Allah.

Yohanes menyampaikan cerita itu kembali di dalam Wahyu 12: 13–16.

Dalam Wahyu, simbol air dapat mewakili: (1) makanan bagi pertumbuhan; (2) pembersihan; (3) banjir atau kekuatan destruktif.

Dalam ayat 15, air yang mengalir dari mulut ular tampaknya menjadi kiasan untuk kata-kata tipuannya yang digunakan di Taman Eden.

Dalam hal ini, semburan kuat dari air di sini bisa berarti hebatnya kekuatan penipuan yang setara dengan kekuatan penganiaya. Air yang membanjiri bisa berarti penipuan dan ancaman.

Kita tahu dari Alkitab bahwa Setan memiliki dua metode utama untuk membawa orang menjauh dari Allah:

1.Penipuan dan Rayuan;

2.Pemaksaan, ancaman, dan penganiayaan.

Dalam Perjanjian Lama, banjir adalah simbol yang sering digunakan untuk menggambarkan negara-negara jahat yang menyerang umat Allah. Dalam Mazmur 69, Daud berbicara tentang dampak luar biasa ketika ditelan oleh “air yang dalam.”

Simbol-simbol air dan wanita digunakan dalam Wahyu 17:15 muncul untuk menggambarkan orang-orang jahat dan kekuatan yang mendukung kekuatan anti-Kristen dalam serangan mereka pada umat Allah.

Sebuah banjir penipuan

Dalam Wahyu 12:16, “keluar dari mulutnya” dapat juga menjadi cara untuk menggambarkan penipuan oleh pengajaran palsu — sama dengan Wahyu 16:13, 14, di mana roh-roh jahat keluar dari mulut naga, binatang dan nabi palsu, untuk menipu dunia.

Yohanes mungkin akan berpikir tentang penipuan yang berlangsung di Taman Eden sebagaimana dicatat dalam Kejadian pasal 3, ketika ular menipu Hawa oleh kata-katanya.

Apa yang digambarkan di sini adalah kekuatan penganiaya dan penipuan oleh ajaran palsu yang digunakan terhadap para pengikut Yesus (dilambangkan dengan perempuan).

Lalu ia berkata: “bumi membantu perempuan itu dengan membuka mulutnya dan menelan sungai.

“Gambaran ini berasal dari Keluaran dimana laut menelan orang Mesir yang mengejar orang Israel (lihat Keluaran 15:12) dan ketika “bumi membuka mulutnya” untuk menghancurkan Korah dan pengikutnya setelah mereka memberontak melawan Musa (lihat Bilangan 16:32 ).

Kita juga tahu bahwa selama periode waktu yang lama disebutkan dalam nubuat ini, Allah peduli terhadap umat-Nya dan musuh-musuh mereka tidak dapat menang atas mereka.

Para pengikut Yesus mampu bertahan dimasa sulit ( “bumi membantu wanita”). Ada tempat-tempat di mana orang-orang yang ingin menjadi setia kepada Yesus mampu melarikan diri dan mencari perlindungan: Alpen yang jauh, wilayah Islam, Belanda, Inggris, dan akhirnya Afrika Selatan dan Amerika Serikat.

Tetapi karena ketidakmampuannya untuk menghancurkan pengikut Yesus selama periode ini, pada akhir zaman naga itu marah dengan murkanya. Dia sekarang datang untuk membuat perang pamungkas melawan para pengikut setia Yesus.

Baca Wahyu 12:17

Sekaranglah waktunya pertempuran terakhir!

Ayat 17 adalah “Guide Post” atau ayat petunjuk karena merangkum apa yang telah terjadi sebelumnya dan memberikan petunjuk secara singkat apa yang akan datang berikutnya. Dengan demikian, Guide Post atau ayat petunjuk itu berfungsi sebagai pengantar Wahyu 13, di mana kita menemukan konflik final antara naga dan para pengikut Yesus.

Setan menghilang untuk membuat perang — — ia mundur untuk lebih mempersiapkan diri akan pertunjukan terakhir. Dia menyadari kegagalan yang terus dia alami, dan memutuskan untuk tidak berperang seorang diri.

Dia membawa dua rekannya:

  • binatang dari laut (lihat Wahyu 13: 1–10)
  • dan binatang dari daratan (lihat Wahyu 13: 11–17).

Ketiga nya membentuk trinitas palsu untuk berperang melawan Kristus dan para pengikut-Nya.

Mereka yang bertahan pada krisis besar terakhir ini digambarkan sebagai “sisa keturunannya” yang menjadi sasaran Setan. Kata Yunani yang digunakan di sini untuk menggambarkan mereka adalah loipo s yang berarti “yang tersisa” atau “sisanya.”

sepanjang sejarah terdapat umat yang setia kepada Allah, ini adalah penemuan terbaru, kota bawah tanah Capadocia, yang memiliki kisah-kisah umat Allah yang bertahan hidup

Sejauh ini kita telah berkonsentrasi pada bagaimana umat beriman dapat bertahan dari penganiayaan dan penipuan selama periode waktu yang panjang. Tetapi sekarang, di akhir zaman, sisa yang tetap setia harus menghadapi kemarahan penuh penganiayaan dan penipuan Setan.

Dalam banyak terjemahan Alkitab, loipo s, atau persamaannya di Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani, digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang selamat dari perang dan kehancuran. Kadang-kadang diterjemahkan “The Remnant” “Yang Sisa.”

Sebuah studi dari kisah Israel Perjanjian Lama menunjukkan bahwa bahkan di saat paling gelap dan sulit ada orang-orang yang tetap setia kepada Allah (lihat Yesaya 10: 20–22; Yeremia 23: 3; Mikha 2:12; Zefanya 3:13 ).

Yesus menolong orang-orang yang tetap setia

Yohanes menggunakan kata yang sama untuk memberitahu kita bahwa, meskipun perang dilakukan terhadap para pengikut Yesus oleh naga dan pengikutnya nya, di akhir zaman akan ada orang-orang yang tetap setia kepada Kristus.

Orang-orang ini akan memiliki dua tanda identifikasi:

1.Menurut perintah-perintah Allah. Kita melihat bahwa meja pertama dari Sepuluh Perintah Allah merupakan fokus dalam Wahyu 13. Ibadah menjadi masalah utama: siapa yang kita sembah, bagaimana kita harus menyembah dan kapan waktunya kita harus menyembah.

2.Mereka memiliki kesaksian Yesus. Ayat-ayat ini menuntut banyak perhatian.

Penjelasan sederhananya adalah bahwa hal itu berbicara perihal Yesus menjadi saksi bagi diri-Nya melalui orang-orang yang memiliki karunia Roh Nubuat.

Hal ini tampaknya menjadi bagaimana istilah ini digunakan dalam Wahyu 1: 2 di mana pesan nya berasal dari Kristus untuk umat-Nya melalui Yohanes yang adalah seorang nabi.

Ketika Wahyu 19:10 dibandingkan dengan Wahyu 22: 9, kita menemukan bahwa istilah “kesaksian Yesus” adalah “roh nubuat.” Hal itu ditanggung oleh orang-orang yang memiliki karunia roh nubuat, seperti yang dilakukan Yohanes.

Peran nabi adalah untuk memberikan kesaksian untuk Yesusmereka mengungkapkan pesan Kristus kepada umat-Nya.

Wahyu 19:10 menegaskan Yohanes adalah seorang nabi dan memiliki “saudara-saudara” lainnya “ yang juga adalah nabi. Yohanes menulis buku ini untuk memberikan kesaksian Yesus. Itulah yang dilakukan oleh para nabi.

Pada akhir zaman, orang-orang yang tetap setia kepada Yesus akan memiliki karunia roh nubuat yang bekerja di tengah-tengah mereka, untuk membimbing mereka melalui masa-masa sulit.

Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya tak berdaya dan sendirian.

[1] Cerita dari “Family News With Dr. James Dobson,” Fokus pada Family Newsletter, Maret 2001, hlm. 3, 4.

Penulis : Jon Paulien PhD. & Graeme Bradford PhD.

Penterjemah : Michael Mangowal

Lanjut Sesi#15: Binatang dari Laut

--

--