Bagaimana dampak perdagangan online terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

Michael Mangowal
13 min readMay 27, 2019

--

Pendahuluan

Masyarakat Indonesia telah mengadopsi teknologi digital dengan penuh antusias dan merupakan salah satu bangsa di dunia dengan pemakai medsos paling banyak seperti Facebook, Instagram, Line , Twitter, dan YouTube.

Pada saat yang sama , Indonesia memiliki ekosistem digital yang terus bertumbuh diantaranya:

  • Perdagangan online
  • Layanan transportasi online
  • Media
  • dan Layanan keuangan

Indonesia memiliki startup teknologi kelas Milyaran Dollar yang paling banyak di Asia Tenggara:

  • Bukalapak
  • Go-Jek
  • Tokopedia
  • Traveloka.

Selain menciptakan kesempatan bisnis yang sangat nyata, pertumbuhan digital di indonesia memberikan dampak nyata kepada masyarakat dalam bentuk

  • pekerjaan baru
  • kemudahan untuk ikut terlibat dalam layanan online
  • kemudahan akses pasar kepada masyarakat global.

Banyak studi tentang perkembangan terakhir digital teknologi di indonesia , namun tidak ada yang menawarkan studi yang komprehensif perihal dampak dari hulu ke hilir yang terhadap sektor ril — yaitu pelaku ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa— bagi negara secara keseluruhan.

Riset yang dilakukan oleh McKinsey meneliti dampak teknologi digital terhadap salah satu pilar ekonomi yang memiliki pertumbuhan paling cepat dan paling besar — yaitu perdagangan online (yaitu pelanggan yang melakukan jual beli barang-barang secara online ), (US$8 billion per thn) atau (Rp114.9Trillion per thn) yang berpengaruh langsung terhadap aspek produksi.

Empat bab pertama, McKinsey meneliti dinamika ekonomi digital melalui kacamata perdagangan online. Kemudian pada bab 5, berhenti sejenak untuk melihat kebelakang dan merefleksikan dampak dari temuan tersebut dan menguraikan satu persatu ukuran-ukuran prioritas yang diperlukan untuk mengungkap ekonomi digital Indonesia secara luas.

Pada bab pertama dari studi tersebut, McKinsey memperkirakan bahwa ukuran pasar perdagangan online Indonesia sebesar US$5 billion (Rp72Trillion ) adalah pedagang pengecer online yang formal, (e-tailing), dan lebih dari US$3 billion (43T) adalah pedagang online yang informal.

McKinsey juga memperkirakan bahwa pada thn 2017 di Indonesia terdapat sekitar 30 juta yang belanja online dari total populasi 260 juta penduduk.

Pada bab kedua McKinsey meneliti dampak sosial ekonomi dari perdagangan secara online di indonesia sejak sekarang sampai lima tahun kedepan, dengan meneliti keuntungan secara finansial, penciptaan lapangan kerja, kemudahan bagi pembeli, dan kesetaraan sosial.

Diperkirakan penjualan online akan bertumbuh sangat pesat, mencapai $65Billion atau 933Trillion Rupiah) di tahun 2022– 30% diantaranya adalah penciptaan konsumsi baru.

Selain peningkatan nilai penjualan, diyakini juga bahwa online commerce memiliki dampak sosial yang luas

Meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi, contohnya, 35 percent sales dilakukan oleh perempuan.

Penghematan antara 11–25% bagi pembeli diluar jawa.

Pada Bab ketiga, McKinsey mempelajari lima faktor kunci sukses yang menjadi fondasi perkembangan ekosistem perdagangan online.

Secara umum kita melihat bahwa indonesia perlu melakukan perbaikan dalam berbagai sektor :

Infrastruktur transportasi dan logistik yang dapat dihandalkan;

peluang pembayaran yang aman, lancar dan scalable;

ekosistem perdagangan digital yang profesional yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah (MSMEs);

sumber tenaga kerja yang handal ;

dan iklim investasi yang sehat.

Pada Bab empat fokus kepada kiat-kiat untuk mengatasi tantangan2 yang menghadang Indonesia dalam perdagangan online. Termasuk diantaranya langkah-langkah prioritas yang diperlukan untuk mengatasi “sumbatan tutup botol” (bottle-neck) bidang logistik, promosi pembayaran non-tunai, serta memberdayakan lebih banyak usaha mikro, kecil dan menengah (MSME) menjadi online.

Pada bab lima, McKinsey memaparkan bagaimana Indonesia dapat menerapkan pelajaran yang dialami dalam bidang perdagangan online kepada ekonomi digital secara keseluruhan (nasional).

Digitalisasi ekonomi indonesia dapat berhasil tergantung pada kemampuan pemerintah dan swasta mengisi kekosongan ( gap) tenaga kerja yang sangat lebar, yang sebagian besar terjadi pada perusahaan kelas menengah, agar mereka dapat mengambil keuntungan dari peluang pasar export global yang terjadi akibat platform digital, dan mempromosikan transparansi dalam arena digital, khususnya melalui penciptaan digital impact index yang dapat membantu mengukur efektivitas dari innovasi dan kebijakan.

Bila dapat menjawab issue mendasar ini akan menyanggupkan Indonesia untuk benar-benar memanfaatkan kekuatan digital ekonomi.

Bab 1: Keadaan Perdagangan Online (Ecommerce) Di Indonesia

Definisi perdagangan online sebagai jual beli barang (fisik) secara online, pasar di Indonesia terdiri dari $5 billion retail online yang resmi dan lebih dari $3 billion ecommerce yang tidak resmi . Di perkirakan sepanjang tahun 2017 terdapat sekitar 30 juta pembeli online.

Formal e-tailing artinya jual beli barang secara fisik melalui platform online yang resmi yang melibatkan transaksi dengan cara menampilkan produk, pembayaran dan pengiriman semuanya secara online.

Pasar yang tidak formal — perdagangan melaui sosial- melibatkan jual beli barang secara fisik melalui platform media sosial. dimana barang ditampilkan secara online pada platform sos med, namun pembayaran dan pengiriman ditangani dengan cara bukan online.

Kami dapati ada lima kecenderungan yang dapat menerangkan derasnya pertumbuhan perdagangan online di Indonesia :

  • akses pasar menggunakan smartphone
  • pelanggan muda yang sarat teknologi
  • meningkatnya partisipasi UMKM dalam perdagangan online.
  • meningkatnya investasi pada perdagangan online.
  • Kebijakan pemerintah yang sangat mendukung.

Selanjutnya kami mempelajari evolusi penyerapan e-tailing (perdagangan retail online) dari beberapa negara, untuk lebih mengerti kemana arah yang diambil oleh Indonesia.

Kecenderungan nya sekarang ini Indonesia lebih mirip seperti negara China pada era thn 2010. Dengan penetrasi e-tailing yang sebanding , GDP perkapita , penetrasi internet, pengeluaran retail dan urbanisasi.

Pasar perdagangan online diproyeksikan bertumbuh delapan kali lipat sejak 2017 hingga 2022, yaitu USD8Milliar ( 115T) belanja dithn 2017 menjadi $55billion(790T) - 65billion (933T) ditahun 2022, berdasarkan perkiraan kita, mirip dengan pertumbuhan yang dialami China antara tahun 2010–2015.

Penetrasi Online Commerce meningkat tajam menjadi 83% pemakai internet di thn 2022, dibandingkan 74persen sekarang ini. (2017). dimana rata2 seperempatnya melakukan belanja online.

Secara parallel, rata2 belanja pribadi meningkat dari $260 per tahun menjadi $620 ditahun 2022, ketika kepercayaan pembeli pada ekosistem meningkat dan begitu juga lebih banyak UKM yang tampil online, yang akhirnya menawarkan pilihan yang makin banyak dan luas dan terjangkau, serta pilihan pengiriman yang lebih terpercaya.

Bab 2: Dampak sosial ekonomi dari Perdagangan Online.

Perdagangan online telah memberi dampak yang signifikan kepada masyarakat Indonesia. Contohnya, hal itu telah memberdayakan perempuan dan memperluas penyertaan keuangan bagi wanita.

Pertumbuhannya yang stabil memberi dampak positive bagi UMKM (MSME) , populasi pemakai jasa perbankan yang meluas, serta prospek export Indonesia.

Perdagangan online di Indonesia memberi dampak sosial ekonomi pada empat bidang : keuntungan finansial, penciptaan lapangan kerja, keuntungan bagi pembeli, serta kesetaraan tingkat sosial.

Setiap pergeseran US$1 dollar dari perdagangan retail offline ke pada online akan menciptakan nilai tambah 30cent konsumsi baru dan memberi penghematan 10cent.

Lebih daripada itu, dalam 5 tahun kedepan, kita memperkirakan peningkatan paket pengiriman enam kali lipat. sembilan kali lipat jumlah pembayaran non-tunai , enam kali lipat jasa pekerjaan terkait online (online-related service job), dua kali lipat UKM yang online dan jumlah pembeli online yang meningkat dua kali lipat sepanjang sejarah Indonesia.

Keuntungan keuangan, Indonesia adalah negara dengan pasar online terbesar di Asia tenggara, menciptakan kurang lebih senilai $2.5 billion (36T) pembeli baru penjualan online per hari ini , dan kemungkinan besar meningkat menjadi $20Billion (287T) pada thn 2022.

Melihat akan hal itu dari sudut pandang yang berbeda, 30% dari perdagangan online adalah konsumsi baru, atau pembelian yang belum pernah terjadi tanpa online commerce, dan kemungkinan akan meningkat ketika perdagangan online berkembangbiak diregional yang memiliki permintaan yang belum terpenuhi.

hari ini, 55 persen pembelian dari perdagangan online di indonesia datang dari DKI Jakarta dan sekitarnya. dimana pasar retail online lebih matang dibanding wilayah lain.

Belanja online di jakarta , dalam persentase belanja rumah tangga, 4x lipat dibanding rata2 pulau jawa, serta 10x lipat dibanding luar jawa. Provinsi diluar Jakarta 10 persen lebih tinggi pembeli baru dibandingkan Jakarta.

Dengan pertumbuhan perdagangan online menjangkau keluar Jabodetabek, menawarkan pilihan dan harga yang lebih menarik, pertumbuhan konsumen baru dapat mencapat lebih dari 30%.

Export mealui perdagangan online masih rendah. Namun, peningkatan export barang2 konsumen (seperti mobil, hobby, pakaian, dan barang kesehatan dan kecantikan, ditambah dengan hasil pencarian google dari luar negeri atas produk2 tsb, menandakan tingginya peningkatan permintaan.

Penciptaan Lapangan Pekerjaan

Sektor perdagangan online telah mengalami dampak yang besar pada pasar tenaga kerja Negara Indonesia. Kami memperkirakan bahwa pada tahun 2022, perdagangan online akan secara langsung atau tidak langsung mendukung sekitar 26 juta pekerjaan, dibandingkan dengan 4 juta sekarang ini.

Dampak langsung termasuk pekerjaan baru yang tidak pernah ada seblumnya ( contohnya , Programmer pada perusahaan online commerce, dan posisi pada perusahaan logistik).

Dampak tidak langsung termasuk jabatan2 yang sudah ada sekarang ini namun akan akan secara positive terdampak akibat meningkatnya arus pendapatan perdagangan online, seperti contohnya pemilik UMKM yang beralih dari offline ke penjualan online atau penyedia sistem pembayaran yang beralih layanan dari toko fisik ke layanan online. (or payment providers that shift their services from physical stores to online sales).

Keuntungan Bagi Konsumen

Konsumen mendapatkan manfaat dari penghematan yang ditawarkan system perdagangan online diseluruh indonesia, namun ada variasi perbedaan secara wilayah yang menarik.

Contohnya, konsumen diluar Jawa yang belanja barang secara online menghemat 11 sampai 25 persen dibanding dengan perdagangan retail secara tradisional.

Di Wilayah ini , perdagangan online mengalahkan ongkos distribusi barang yang luar biasa tingginya (low retail volumes spread over large geographies), namun ada juga variasi yang besar akibat pertumbuhan yang tidak seimbang dari jaringan distributor lokal dan perbedaan biaya pengiriman paket (contohnya untuk lokasi terpencil)

Di Jawa, dimana penghematan bervariasi dari 4 sampai 14 persen, jaringan distribusi sudah berkembang baik, dengan demikian penghematan nya lebih rendah atau lebih sedikit dibandingkan wilayah lain di negara Indonesia.

Namun demikian penghematan nya cukup besar di wilayah kota yang padat karena pengecer fisik menghadapi tingginya biaya tanah dan upah juga biaya pengiriman paket yang rendah karena biaya transit logistik yang dekat.

Kesetaraan Tingkat Sosial (Social equality )

Salah satu keuntungan yang sangat penting — bahkan paling tidak disadari - keuntungan online commerce di indonesia adalah dampaknya pada masalah2 sosial, termasuk kesamaan gender, financial inclusion (inklusi keuangan) dan pertumbuhan ekonomi diluar Jawa.

Penelitian kami mendapatkan bahwa perdagangan online mendukung pemberdayaan perempuan dalam berbagai cara, menjadikan perempuan memiliki akses yang setara dalam ekonomi.

Dengan demikian , porsi penjualan online yang dihasilkan oleh perempuan, mencuat lebih dari dua kali lipat dibandingkan penjualan tradisional. Kami dapati bahwa perdaganganan online di wilayah pedesaan , berangkat dari usaha kecil, telah bertumbuh kuat baik dalam penjualan maupun dalam belanja konsumsi.

Kebiasaan belanja konsumen pedesaan mirip dengan pembeli dari kawasan perkotaan, kendati belanja mereka lebih kepada kategori seperti telephone genggam dan tablet.

Wilayah dengan belanja rumah tangga yang lebih tinggi dan penetrasi internet juga menunjukkan belanja online perkapita yang lebih tinggi.

Empat wilayah dengan belanja terbesar adalah — Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Semarang — mengambil porsi kurang lebih 70% dari seluruh belanja online di Indonesia walaupun dari jumlah penduduk, hanya mencakup 20persen dari total penduduk Indonesia.

Diperkirakan bahwa pada tahun 2022 , perdagangan online akan berdampak langsung atau tidak langsung mendukung sekitar 26 juta pekerjaan, dibandingkan dengan 4 juga sekarang ini ( 2018)

Belanja online diperkirakan akan naik diseluruh provinsi saat pertumbuhan nasional terus naik. Penetrasi internet diproyeksikan akan terus meningkat sebear 4.6% per tahun.

Belanja rumah tangga, dengan pertumbuhan 5.2% pertahun secara real, dari thn 2011 hingga 2017, diharapkan akan terus bertumbuh sejalan dengan penetrasi internet dan peningkatan pendapatan bulanan, demikian juga halnya dengan belanja online dan keuntungan2 yang dihasilkan.

Bab 3: Faktor Utama, Sukses dan Tantangan

Penelitian kami terhadap online commerce diseluruh dunia menemukan lima kunci sukses yang terkait langsung dengan perkembangan pasar perdagangan online di negara ini. .

A. Kepastian infrastruktur dan logistik yang handal.

Faktor kesuksesan ini terdiri dari kualitas infrastruktur, kualitas penyedia layanan logistik dan kemudahan export. Infrastruktur logistik Indonesia tertinggal jauh dari sesama negara dikawasan ini, menduduki ranking 63 dari 160 negara global di thn 2016, menurut Bank Dunia.

Ditambahkan lagi usaha membangun perdagangan online Indonesia menderita akibat dua masalah, yaitu kurangnya jaringan layanan logistik yang mencakup daerah yang cukup luas dan yang kedua kualitas layanan yang tidak konsisten.

B. Menawarkan peluang sistem pembayaran yang aman

Menawarkan peluang sistem pembayaran yang aman, saling terhubung dengan baik (seamless) , dan mudah dikembangkan (scalable) . Penerapan pembayaran online dan keamanan adalah prasyarat bagi pasar perdagangan online yang ideal dan bertumbuh .

Hanya 49 persen masyarakat Indonesia memiliki akses kepada layanan keuangan, jauh dibawah rata-rata negara dikawasan seperti Malaysia (85 %) dan Thailand (82 %) .

Hal yang paling menjadi kendala bagi perdagangan online adalah karena 99% dari transaksi , secara volume, di Indonesia dilakukan secara Cash.

Akibatnya Indonesia jauh tertinggal dibandingkan kebanyakan negara-negara Asia dalam hal Pembayaran Revenue per kapita. ( Revenue Payment Per Capita) , dibandingkan dengan Malaysia sebesar $271.

Penerimaan pembayaran menggunakan Kartu, di POS ( Point of Sale) masih rendah , sama halnya dengan pemilikan dan penggunaan Kartu Kredit dan Kartu Debit.

Keamanan internet (Cybersecurity) adalah problem yang paling serius serta menjadi halangan bagi perkembangan perdagangan Online.

C. Membangun ekosistem perdagangan UMKM digital dan professional

Akses kepada internet dan partisipasi dalam perdagangan online jelas merupakan kunci utama bagi ekosistem yang kuat. lebih dari 60% UMKM di Indonesia sudah online namun hanya 15% yang dapat menerima pesanan dan pembayaran secara online.

UMKM Indonesia menghadapi berbagai halangan dalam mencapai perdagangan online, dan hanya sedikit yang berhasil mengatasi halangan tersebut.

Masalah-masalah itu diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang perdagangan online (tidak punya waktu untuk belajar ttg itu), terbatasnya ketersediaan tenaga kerja yang mampu menerapkan perdagangan online, dan resiko hasil pekerjaannya di tiru oleh pesaing sesama UMKM.

D. Memberdayakan ketersediaan tenaga kerja

Memberdayakan ketersediaan tenaga kerja perdagangan online yang mumpuni . Indonesia menghadapi permintaan tenaga kerja yang tinggi khususnya dibidang teknik, namun jauh tertinggal dari China dan India

Jenjang universitas tingkat S1 dalam bidang science, technology, engineering, dan matematika (STEM) , berada pada ranking bawah untuk matematik, membaca dan skor hasil test bidang science .

Para Direktur eksekutive perusahaan Indonesia menyatakan ketidakpuasan mereka atas kualitas tenaga kerja lokal.

E.Menciptakan iklim investasi yang sehat.

Salah satu cara untuk menilai tingkat kesehatan atas pasar pedagangan online adalah dengan menguji penanaman modal dan pendanaan lokal di Indonesia.

Indonesia telah menerima sekitar 38 persen dari total pendanaan modal ventura (venture capital) negara-negara ASEAN sepanjang tiga tahun yang silam, melampaui total kontribusi kepada GDP ASEAN sekitar 36 persen.

Perusahan-perusahaan pengecer (E-tailing) menyumbang hampir $3billion (Rp43Trilliun) dari pendanaan. Namun , bagi Indonesia, pendanaan bukanlah masalah yang terutama.

Masalah yang paling utama adalah kurang nya Start-ups di Indonesia dan tantangan untuk meningkatkan investasi ronde pertama tersebut untuk naik tingkat agar layak menerima pendanaan Seri A (ronde kedua), yaitu ukuran perusahaan yang layak untuk pendanaan ronde pertama modal ventura.

Bab 4: Bagaimana Cara untuk mendorong meningkatkan Perdagangan Online.

Ada beberapa cara bagi perusahaan atau pemerintahan untuk dapat mendukung pengembangan perdagangan Online. Umumnya terbagi dalam tiga tema yang berbeda.

A. Membangun infrastruktur logistik yang handal.

Tanpa perubahan yang mendasar dalam sektor infrastruktur, maka Indonesia akan menghadapi kesulitan untuk menjangkau pertumbuhan perdagangan online yang cepat dan dinamis.

Thn 2022, sekitar 1.6 milyar paket perdagangan retail online (e-tailing) akan dikirim dalam setahun — bahkan dalam 5 tahun kedepan Indonesia diperkirakan akan mengirimkan lebih banyak paket , sepanjang sejarah perdagangan.

Untuk meningkatkan logistik, perusahaan Indonesia dapat melayani kawasan pemukiman perkotaan, mencari kesempatan perdagangan antar daerah atau antar negara, meningkatkan efisiensi penjemputan barang, menanam modal untuk proses internal yang lebih efisien , dan menerapkan “big data” dan teknologi digital yang akan mendorong produktivitas .

Pemerintah dapat menolong dengan cara memancing investasi dalam bidang logistik dan infrastruktur pendukungnya.

B. Memacu cara pembayaran dari tunai kepada non-tunai.

Pertumbuhan perdagangan online menawarkan kesempatan dalam layanan keuangan dalam dua bidang : transaksi non-tunai dan pinjaman dana khususnya kepada pengusaha UMKM.

Dalam lima tahun mendatang Indonesia akan melayani pembayaran non-tunai terbanyak dalam sejarah. Diperkirakan pada tahun 2022, jumlah perdagangan onlie akan meningkat empat kali lipat dibandingkan transaksi kartu kredit yang terjadi pada thn 2017.

C. Memberdayakan UMKM menjadi online

Umumnya yang terlibat dalam ekosistem digital di Indonesia , seperti platform pemasaran online, dapat menyediakan layanan perdagangan online satu pintu yang ringkas bagi UMKM agar UMKM dapat hadir secara online , berdagang secara online, dan menerima pembayaran digital .

Pemain-pemain besar platform perdagangan online, dapat menyediakan program-program yang diperlukan bagi para UMKM pemula agar dapat bertumbuh, sebagai contoh analisa data pemasaran (marketing analytics), pengembangan merek (branding development), dan desain homepage toko online.

Bab 5 : Menjadikan Digital Indonesia sebuah Kenyataan

Mengembangkan perdagangan online hanyalah salah satu cara Indonesia dapat menikmati keuntungan-keuntungan dari ekonomi digital.

Pada tahun 2025, teknologi digital dapat meningkatkan PDB sebesar $ 150 miliar (Rp2,150Trilliun), setara dengan rata-rata 1,2% poin pertumbuhan tambahan setiap tahun selama tujuh tahun ke depan. Ini akan memenuhi hampir 60 persen dari peningkatan yang diperlukan untuk mencapai target pemerintah Indonesia 2025 yaitu pertumbuhan PDB 7 persen per tahun.

Perluasan ekonomi digital di Indonesia akan memiliki manfaat extra, di luar dampaknya terhadap PDB, seperti menciptakan lapangan kerja dan memformalkan pekerjaan informal, membuka pasar ekspor yang diperkirakan oleh Pusat Perdagangan Internasional bernilai $ 26 miliar dollar (373 Trilliun), dan mempercepat pembangunan sosial. Banyak pemangku kepentingan dan pemimpin-2 Indonesia yang berpengaruh, sadar akan dampak digitalisasi terhadap ekonomi dan masyarakat dan telah mendorong keras untuk adopsi yang cepat.

Study yang kami lakukan mendapati bahwa Indonesia harus menjawab tiga tantangan fundamental untuk memanjukan ekonomi digital yaitu :

  • Kekurangan yang sangat luar biasa akan tenaga kerja yang mumpuni dalam arena digital, antara lain, tenaga ahli digital (digital professionals), fasilitator dan penyuluh digital (digital facilitators), dan pemimpin-pemimpin organisasi dan masyarakat yang menguasai teknologi digital (Digital Savvy Leaders)
  • Kurangnya perusahaan-2 ukuran kelas menengah dan kelas atas yang dapat menangkap peluang konsumsi domestik (domestic consumption) atau peluang ekspor ( export opportunities) ketika ekonomi digital dilepas (unleashed) atau lepas landas.
  • Dan sarana yang tidak memadai untuk melacak dampak digital pada masyarakat Indonesia.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang mendasar ini, memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta .

Saran kami ada tiga ide yang di rancang untuk mendorong ekosistem yang lebih baik bagi masa depan digital di indonesia:

Terobosan dalam tenaga kerja yang handal.

Menetapkan rencana kerja yang dapat dengan cepat mengisi kebutuhan tenaga kerja melalui beberapa kebijakan terobosan , termasuk memberikan daya tarik bagi tenaga kerja yang memenuhi syarat yang sekarang ini bermukim di berbagai negara maju di luar negeri ;

meningkatkan proses rekrutmen tenaga profesional yang dalam segmen yang sangat tipis, yang dapat menjadi pengajar bagi tenaga kerja lokal ;

mempertahankan dan memberdayakan tenaga kerja wanita ;

dan mendorong investasi dalam reskilling ( melatih dan memberdayakan ulang) para tenaga kerja, termasuk pelatihan pendidikan non-formal (including wider use of vocational education).

Meningkatkan daya saing Usaha Menengah.

Ciptakan program pembinaan 50 sampai 100 perusahaan setiap tahun, menyediakan mereka dengan sumberdaya antara lain penuntun usaha (business mentor- ship); informasi bagaimana caranya untuk mendapatkan akses pasar yang baru; menolong mendapatkan sumber keuangan ; dukungan kepada infrastruktur , seperti bantuan dalam hal pergudangan dan lahan untuk pabrik; dan pengenalan kepada peralatan atau software manajemen seperti ERP (enterprise resource planning ).

Mengukur dampak digital.

Perlunya menentukan Index dampak digital dalam dua bagian.ƒ

yang pertama untuk melaporkan indikator yang mengambarkan apa yang terjadi dalam sektor konsumen, UMKM, dan pasar tenaga kerja

yang kedua adalah menentukan index yang akan fokus kepada hasil atau output, termasuk pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan dan perkembangan sosial.

Ideal nya, secara keseluruhannya index dapat di laporkan setiap tahun, bersama dengan nilai nilai input serta metodologi perhitungannya, yang akan digunakan sebagai kompas atau petunjuk bagi pembuat kebijakan dan menolong sektor swasta dan publik mengelola prioritas investasi.

Suksesnya digitalisasi ekonomi Indonesia terletak pada kemampuan sektor publik dan sektor swasta dalam menarik tenaga kerja yang terlatih, pembinaan UKM , serta keterbukaan atau transparansi. Dengan mengatasi ketiga hal ini secara umum dapat mendorong kemajuan Indonesia dalam ekonomi digital yang lebih berkesinambungan.

#marketingindonesia

Terjemahan bebas artikel dari McKinsey Indonesia yang di terima secara gratis melalui email dengan judul “The digital archipelago: How online commerce is driving Indonesia’s economic development” August 2018

Silahkan mendaftar langsung untuk mendapatkan naskah asli dalam bahasa inggris dari McKinsey Indonesia

--

--

No responses yet