Awas!! diakhir zaman, api turun pada mezbah yang salah.

Michael Mangowal
10 min readJul 16, 2019

--

Dalam awal pelayanan nya di dunia, khususnya ketika melakukan mujizat, Yesus selalu mengatakan “Waktu Ku belum tiba” dan agar peristiwa perbuatan itu jangan disebarluaskan.

Di Kana, ketika ibu Yesus sibuk membantu keluarga dalam pesta pernikahan dan mereka kehabisan anggur. Yesus menjawab “”Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (Yohanes 2: 4)

Begitu juga ketika saudara-saudara Nya menyuruh Dia untuk pergi ke Yerusalem menghadiri hari raya Pondok Daun, mereka menyuruh Yesus agar jangan menyembunyikan kemampuan untuk melakukan perbuatan ajaib.

Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: “Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan. Sebab tidak seorangpun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia.” Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya. Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku ,sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat. Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.” (Yohanes 7:3–9)

The last journey from Galilee to Jerusalem

Ttetapi ketika tiba pada akhir dari pelayanannya , Yesus merubah strategi. Dia justru mengumumkan perjalanannya terakhir Nya. Dengan mengutus Murid-murid Nya.

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. (Lukas 9:51,52)

Dua orang murid-Nya bahkan begitu bersemangat hendak menggunakan kuasa untuk “menyuruh api turun dari langit”.

Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka? “ Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka . Lalu mereka pergi ke desa yang lain. (Lukas 9:53–56)

Selanjutnya Yesus memilih 70 muridnya pergi berjalan berdua-dua untuk lebih dahulu mengunjungi setiap kota yang akan dilaluinya serta mengumumkan kepada khalayak ramai. (Lukas 10)

Mereka kembali dengan bersukacita karena dapat menaklukkan setan-setan demi nama Yesus. Bahkan Yesus melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit.

Namun Yesus mengingatkan mereka agar jangan bersuka cita karena dapat menaklukkan roh-roh itu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di Sorga (Lukas 10:20)

Pada saat yang sama murid-murid juga teringat akan perkataan Yesus mengenai sikap permusuhan yang hebat dari para pemimpin agama dan apa yang akan menimpa Dia di Yerusalem. (Pemberitahuan pertama lukas 9:22, kedua Luk 9:46 , ketiga Lukas 18:31). Maka murid-murid hendak mencegah guru mereka agar tidak pergi kesana.

Bagaimana menyampaikan kebenaran tentang Salib, Penghakiman dan Injil ?

“How to present the Cross, Judgement and Gospel”

Disini Yesus melihat ada pengertian yang salah akan pekerjaan Mesias dan kurang Iman akan tabiat ilahi dalam Kristus. Dan adalah suatu tugas yang paling pahit untuk menuntun murid-murid Nya untuk maju menghadapi kesukaran dan dukacita yang akan menghadang mereka di Yerusalem.

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan Yoh 3:14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan Yoh 3:14

Pengertian akan pekerjaan Yesus yang harus ditinggikan, bukan dalam ukuran dunia, tetapi meninggikan pengorbanan Nya yang direncanakan untuk melawan tipu daya setan.

Di Bait Suci

Di Bait suci di Yerusalem, imam-imam menuduh bahwa Yesus pemimpin pemberontakan yang akan menjadi raja di Yerusalem, tetapi Yesus mendiamkan dengan menyatakan bahwa Dia datang bukan untuk mendirikan pemerintahan duniawi, karena tidak lama lagi Dia harus naik kepada Bapa Nya.

Dan melihat wajah Yesus yang tenang dan sungguh-sungguh itu, pegawai-pegawai Roma yang seharusnya menangkap Yesus, justru hati mereka di gerakkan dan memberi penghormatan kepada Yesus.

Di Bukit Zaitun

Dibukit Zaitun, Yesus memberi peringatan akan penyesatan yang akan terjadi pada akhir zaman tepat sebelum kedatangan Nya yang kedua kali. “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).

Ditempat yang sama Yesus juga memberikan peringatan untuk menolong orang miskin dan yang menderita. “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40)

Di Perjamuan Malam

Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar (“paling dahsyat”) di antara mereka. (Lukas 22:24) . Kemudian Yesus menegaskan dari contoh kehidupannya, bahwa yang terbesar adalah mereka yang mau melayani.

Di Taman Getsemani

Tiga kali Yesus memberi peringatan untuk berjaga-jaga, tiga kali pula Ia membangunkan murid-murid Nya dari tidur.

Mereka tidak mengenal muka Yesus ketika Yesus berdoa dan bergumul menanggung beban dosa seluruh dunia dan terputus hubungan Nya dengan Bapa Nya.

Padahal sebelumnya pada peristiwa Transfigurasi Yesus, mereka telah melihat kemuliaan Yesus bersama Musa dan Elia, mendengar suara dari surga, dan merasakan kehadiran Allah Bapa.

Yudas

Di taman Getsemani pula Yudas, sang evangelist yang selalu melakukan pekerjaan besar, serta dapat mengusir setan, dia berharap bahwa ketika ditangkap, Yesus akan melawan dengan menunjukkan kuasa ilahi Nya. Namun dalam kenyataannya justru Yesus menyerahkan diri Nya.

Di Pengadilan agama dan pemerintah

Dari imam Hanas kepada Imam besar Kayafas yang mempertanyakan kuasa ajaib yang dimiliki Yesus, kemudian juga dari Pilatus dibawa kehadapan Raja Herodes yang memaksa Yesus untuk menggunakan kuasa Ilahinya untuk melepaskan diri.

Tetapi ditempat yang sama pula, Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!” (Lukas 22:57)

Imam besar Kayafas , seorang dari kelompok Saduki, sempat kagum, yakin dan percaya bahwa Yesus adalah Allah, namun kemudian pikiran itu dihilangkan dengan hinaan.

Di Salib

Murid murid berharap Yesus akan menggunakan kuasanya membebaskan dirinya dari salib. Sedangkan “Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah. (Lukas 23:35)

Ketika Yesus berseru “Eli, Eli, Lama Sabakthani” , yang terdengar ditelinga mereka adalah Yesus sedang memanggil nama Elia, Elia, dan mengira Yesus akan menggunakan kuasa seperti nabi Elia di gn Karmel, menurunkan “api dari langit”.

Hanya satu dari dua pencuri yang mengerti sifat pekerjaan pelayanan Yesus dan apa yang sedang Dia alami.

Dari seluruh rangkaian ini jelas kedua kubu yang bersebrangan baik murid-murid dan pengikut Yesus, maupun para imam , pemimpin agama dan orang banyak, tanpa sadar, mereka semuanya berada dalam kubu yang sama, yaitu ingin melihat Yesus menggunakan kuasa ilahinya untuk “menurunkan api dari langit”

Di Akhir Zaman

Tantangan yang sama terjadi di akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali. Bagaimana menyampaikan kebenaran Salib, Penghakiman dan Injil , How to present The Cross, Judgement and Gospel, ketika manusia lebih mengutamakan apa yang mereka dapat lihat, dengar dan dapat dirasa. Ketika segala sesuatu bergantung kepada science.

The fire falls in the wrong altar.

Tetapi alkitab menyatakan bahwa api dari langit turun kepada mezbah yang salah.

Wahyu 13: 13–14 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

Perbuatan ajaib yang paling hebat ada pada Trinitas Palsu Binatang yang muncul dari daratan, membuat api turun dari langit , peristiwa Gunung Karmel akhir zaman, api akan turun keatas mezbah yang palsu

Apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan dapat kita pegang, akan menipu kita, Kita hidup di zaman yang tidak percaya Allah, tidak percaya Gereja, tidak percaya Alkitab, tetapi hanya percaya Science.

Trinitas Palsu

Trinitas palsu dalam kitab Wahyu 13

Wahyu 16:13, 14 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.

16:15 “………………………”

Wahyu 16 : 16 Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.

Harmageddon

Kata tersebut — diucapkan “H’armageddon” — dalam bahasa Grika sama dengan yang dalam bahasa Ibrani.

Har adalah kata Ibrani untuk gunung. Arti kata Mageddon ada hubungan linguistik dengan kata Megiddo, tetapi tidak ada gunung Megiddo ⎯ yang ada hanya ‘petunjuk’ kepada reruntuhan kota tua.

Kota Megido menghadap Dataran Esdraelon (bawah Laut Galilea) di mana banyak pertempuran terkenal yang terjadi di dunia kuno. Itu adalah lokasi strategis yang penting sebagai kunci untuk menguasai sisa Palestina.

Sebagai tempat kekerasan dan pertumpahan darah, tempat itu dapat dengan mudah menjadi simbol untuk pertempuran penghakiman terakhir Allah.

Tetapi tidak mungkin tempat sekecil itu secara literal bisa menjadi tempat pertempuran semua bangsa. Perang moderen tidak mungkin terjadi di daerah seperti ini. Bentuk Perang saat ini dilakukan pada skala yang lebih besar, dengan rudal penembak jarak yang sangat jauh.

Jika kita melihat ke atas dari Dataran Esdraelon ke arah pantai, kita bisa melihat Gunung Karmel.

Dengan demikian gambaran dari Armageddon di sini adalah sebagai kebalikan dari gunung Sion, tempat di mana umat Allah berkumpul bersama dengan Domba. Kedua pertemuan yang dijelaskan dalam bahasa simbolik.

Penggunaan istilah ‘Armageddon’ bisa menjadi acuan kepada era zaman nabi Elia, ketika ada kompetisi yang diselenggarakan untuk menunjukkan mana Allah yang benar: Allah Elia atau Baal. Allah yang menjawab dengan api akan menjadi Allah yang benar.

Pada zaman akhir, bagaimanapun, api jatuh di atas altar palsu. Binatang dari Bumi (yang mirip domba) menurunkan api dan menipu dunia.

2 Pencuri di Salib, tidak disangka-sangka yg satu mempunyai iman kepada Yesus

Jika orang percaya pada indra mereka sendiri mereka akan hanyut kepada penipuan akhir zaman.

Penipuan akhir zaman ini akan membuktikan secara meyakinkan bagi indra kita bahwa trinitas palsu seolah-olah adalah Allah yang benar. Hal itu akan muncul setelah pekabaran Injil yang besar di akhir zaman (lihat Wahyu 14: 6, 7).

Ini bukan perang militer tetapi peperangan rohani, dan umat Allah tetap harus berdiri dalam iman yang kuat berdasarkan belajar Kitab Suci secara pribadi, terutama tentang nubuatan.

Gambaran yang lebih luas adalah pertarungan antara dua kekuatan trinitas. Ini adalah pertempuran untuk menjawab pertanyaan: “Siapakah penguasa yang sah dari alam semesta”

Sesuatu yang palsu harus didasarkan pada sesuatu yang asli. Akan terjadi proklamasi besar Injil akhir zaman, diikuti dengan penipuan besar di akhir zaman dengan pertarungan seperti di Gn. Karmel di mana penipu akan muncul seolah akan menang.

Pencuri di malam hari

Kembali ke Wahyu 16 melihat aliran ayat 13, 14 dan 16 , ditengah aktivitas penipu yang jahat , terdapat selipan ayat 15 (warna merah) yaitu nasihat langsung dari Yesus Kristus yang adalah sama dengan nasihat yang diberikan kepada jemaat Laodikia.

Tiba-tiba ada perubahan kecepatan di tengah-tengah aktivitas jahat dalam Wahyu 16:15. Dimana, Yohanes merangkum sekaligus semua pesan akhir zaman di Perjanjian Baru :

“Lihatlah, Aku datang seperti pencuri! Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya. “(Wahyu 16:15).

Ini adalah sekilas tentang peran orang benar dalam pertempuran terakhir. Seperti dalam khotbah akhir Yesus, ada peringatan untuk waspada (lihat Matius 24, Markus 13, Lukas 21).

Paulus menggunakan bahasa yang sama dalam 1 Tesalonika 5: 1–11. Dimana ia menggambarkan orang berbicara tentang perdamaian dan keamanan yang kemudian akan diikuti oleh kehancuran yang tiba-tiba.

Petrus juga berbicara tentang Yesus datang kembali sama seperti pencuri, tapi ia juga mengatakan ketika Dia datang langit akan lenyap dengan gemuruh yang besar dan semua benda akan mencair karena panasnya (lihat 2 Petrus 3: 10–13).

Yang tanpa disangka-sangka Yesus masih sempat mencuri hati seorang dari dua pencuri yang sudah tergantung bersama dia di kayu Salib

tidak disangka-sangka salah satu dari dua pencuri , mempunyai iman kepada Yesus

Penjaga Bait Allah

Sebaliknya bagi pengikut Kristus yang mengaku penjaga bait. Di tengah persiapan untuk pertempuran terakhir, Yohanes berhenti sejenak untuk menyelipkan pesan yang terdapat dalam Wahyu 16:15.

Yesus menunjuk kepada penjaga kaabah yang bertugas untuk mengawasi. Jika mereka ditemukan tertidur, komandannya akan mengambil pakaian mereka. Karena sebagai pengawal Bait Allah dan ditemukan telanjang adalah aib. Hal yang sama juga terjadi kepada tentara yang ditangkap dalam perang.

Perbuatan imam besar Kayafas, merobek jubahnya adalah perbuatan aib dan patut mendapatkan hukuman mati dalam peraturan sebagai pemimpin tertinggi Bait Suci. (Kerinduan Segala Zaman 348.3)

Wahyu 16:15 adalah peringatan bagi mereka yang mengaku Kristen untuk tetap hidup rohani dan selalu berjaga sehingga mereka tidak tertipu oleh perbuatan-perbuatan ajaib — yang meniru Kristus, yang bekerja di akhir zaman.

Jika mereka tertipu mereka bisa kehilangan jubah mereka dari perbuatan amal saleh mereka, yang dibutuhkan untuk tetap berada bersama Kristus dalam pertempuran ini (lihat Wahyu 19: 7–9).

Jubah ini juga mencakup kebenaran Kristus seperti yang dijanjikan dalam Wahyu 3:18, sebagai sesuatu yang perlu kita terima dari Kristus. Suatu karunia, bukan karena usaha kita.

Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu , dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (2 Tesalonika 2 : 9–10)

Kita diperingatkan untuk mau membuka hati , menerima dan mengasihi akan kebenaran , bahwa tanpa itu kita akan ditemukan telanjang.

Sebagai musafir di padang belantara, kita harus meninggikan pekerjaan pengorbanan Kristus (Yohanes 3:14), bukan kebesaran pekerjaan manusia.

Menjelang masa akhir, seruan kepada umat Allah untuk menggunakan semua pekabaran yang mulia dari Perjanjian Baru:

  • Injil Matius, Markus, Lukas;
  • Surat-surat Paulus; dan
  • surat-surat kitab Wahyu kepada tujuh jemaat.

Semua yang didapati berada di sisi Babel digambarkan sebagai sunyi dan telanjang (lihat Wahyu 17:16).

WaktuKu belum tiba, di kutip dari beberapa pasal dibuku Kerinduan Segala Zaman, tulisan Ny.EG White.

Harmageddon, di kutip dari seri pelajaran “Kitab Wahyu” oleh pdt Jon Paulien https://www.adventvision.com/blog/

--

--

No responses yet